Sabtu, 15 Maret 2014

PRINSIP KASIH DALAM KITAB HOSEA,AYUB DAN YUNUS

Prinsip kasih dalam kitab Hosea adalah
1.      Kasih Allah itu tetap
·         Di masa lalu Allah telah memberkati dan memelihara bangsa Israel
 ( 2:15;11:1;13:4-5)
·         Dewasa ini  Allah rindu untuk memulihkan Israel (7:1;11:8-9)
·         Di masa yang akan datang,oleh karena kasih Allah yang besar,dan hanya  karena itu saja ada harapan untuk keselamatan ( 11:10,11;14:4-9)
2.      Kasih Allah menuntut
·         Allah itu kudus (2:19-20) dan jika mereka ingin menjadi umat-Nya ,maka Israel juga harus menjalani hidup yang kudus. Hubungan dengan Allah hanya dapat terjalin atas dasar persyaratan-Nya  dan syarat-syarat ini adalah bahwa umat-Nya harus memberikan pelayanan yang ekslusif kepadaNya  dan hidup dalam kebenaran (4:7-10;5:4,11:5-7)
3.      Kasih Allah harus disertai pertobatan
·         Memutuskan iman kepada Allah sama seriusnya dengan perzinahan dalam perkawinan (1:2;2:1-5). Hosea membawa Gomer kembali (3:1-5), tapi demi kepentingan Gomer,hubungan yang lama tidak dapat dipulihkan dengan sempurna tanpa pertobatan. Demikian pula dengan Israel. Kasih Allah kepada mereka berarti bahwa dosa-dosa mereka pun harus dibereskan, tidak diabaikan.Allah rindu untuk mengampuni mereka, tetapi harus ada pertobatan terlebih dahulu.
4.      Kasih setia manusia cepat berlalu tapi kasih setia Allah kekal
·         Pertobatan bukanlah suatu hal yang mudah atau dangkal. Pertobatan harus disaksikan,bukan dengan hanya memamerkan sikap beragama yang diperbaharui,tetapi dengan kehidupan yang baru (6:1-4)
·         Pengorbanan tanpa penyerahan,ketaatan dan kasih setia sungguh tidak dapat diterima Allah (6:6)
5.      Kasih Tuhan mengalahkan kedegilan orang Israel (pasal 11 )
·         Kasih Allah begitu besar kepada bangsa Israel yang telah menghianati kasih Allah


Prinsip kasih dalam kitab Yunus

1.      Kasih itu murah hati dan penuh belas kasihan
·         Allah juga bermurah hati dan penuh belas kasihan ,memelihara umat Allah bahkan hewan sekalipun di samping Allah secara istimewa menjadi Allah bangsa Israel ( 2:8,9;3:9,10;4:2,10,12)
2.      Kasih itu tidak melihat rupa
·         Baik para pelaut maupun orang Niniwe yang sudah bertobat,mereka lebih bijaksana daripada sang nabi. Pandangan mereka tentang apa yang benar dan kesiapan mereka menanggapi pesan Allah membuat kita tercengang . Namun Yunus tidak menganggap mereka, karena mereka bukan orang Israel (1:13,14,16;3:5-9)
3.      Kasih itu tidak hanya dibibir saja
·         Seperti Yunus,kita juga sering siap untuk mengakui iman kita kepada Allah tanpa kesiapan untuk melihat apa arti semua itu. Manusia juga seringkali sengaja berlaku tidak taat. Kita juga bisa berpikiran tidak logis seperti seseorang yang seseorang yang mencoba melarikan diri dari Yang Maha Kuasa. Lebih buruk lagi, kita juga bisa bersikap keras dan tidak berperasaan terhadap orang lain, bahkan pada waktu kita mengatakan bahwa kita mengenal kemurahan dan belas kasihan Allah.
4.      Kasih itu tidak egois
·         Mungkin saja alasan mengapa Yunus menghendaki jatuhnya penghakiman adalah agar reputasinya sebagai nabi tidak menjadi rusak.Seperti Yunus, kita juga dapat menjadi kesal karena hanya perkara-perkara kecil yang tidak berguna, kita tidak merasa prihatin kepada orang lain.
5.      Kasih Allah itu memelihara kita semua
·         Allah memperdulikan semua orang,bukan  hanya karena Allah bermaksud menghakimi mereka. Tetapi Ia sungguh-sungguh mengasihi apa yang telah diciptakan-Nya. Ini tidak berarti bahwa semua orang mendapat kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Dia. Jika kita bersatu dengan Dia, maka ini berarti kesaksian dan pengutusan,di samping memberikan pelayanan sederhana kepada orang-orang yang bukan Kristen
6.      Kasih Allah memberikan kesempatan kedua
·         Allah memberi Yunus kesempatan kedua untuk memenuhi tugas pengutusannya. Sementara kita tidak boleh mempermainkan Allah dan menganggap enteng kemurahan-Nya, kita tahu bahwa Ia sering memperlakukan kita seperti apa yang dilakukanNya terhadap Yunus.


Hal-hal yang dapat saya aplikasi dalam Etika I
          Banyak hal yang saya dapat aplikasikan kehidupan nyata dari pelajaran Etika I. Dimana kita ketahui etika I itu mempelajari mengenai bagaimana seseorang harus bersikap seharusnya menurut pandangan Alkitab dan masyarakat. Etika juga memberikan batasan dalam bertindak dan bertingkah laku. Supaya kita dapat diterima baik dalam masyarakat. Apalagi saya secara pribadi telah menjadi seorang di dalam theologia. Sehingga saya harus mampu bertindak dan bertingkah laku sebagai seorang pengajar Kristen yang beretika sesuai dengan ilmu yang telah saya dapat dalam pelajaran Etika 1.
            Seseorang yang juga telah mempelajari Etika juga harus mampu menghidupi tanggung jawab dalam kebebasannya bertindak tanduk. Karena dengan bertanggung jawab terhadap kebebasan kita saya pribadi merasa bisa menguasai diri , yang tidak ditaklukkan oleh perasaan dan emosi-emosinya, serta sanggup mencapai tujuan yang saya rasa penting.
            Etika juga mempelajari mengenai suara hati dan dapat juga membedakan suara hati dengan suara Allah. Suara hati membuat saya  sadar bahwa saya  selalu berhak untuk mengambil sikap sendiri,dan bahwa kewajiban untuk taat terhadap perbagai otoritas dalam masyarakat. Segala keputusan yang saya ambil harus saya pertanggungjawabkan terhadap suara hati. Saya juga harus dapat mendidik suara hati saya dengan mau belajar, mau mengerti seluk-beluk masalah yang saya hadapi dan memahami pertimbangan etis yang tepat.
            Dalam pelajaran etika 1 juga mempelajari mengenai etika normative yaitu tolak ukur pertanggung jawaban moral. Saya jadi mengerti bahwa setiap dari hasil perbutan saya harus saya pertanggung jawabkan secara moral. Jadi dalam bertindak saya harus lebih berhati-hati mengingat bagaimana dampak yang akan ditimbulkan oleh kelakuan saya tersebut positif kah atau negative.
           
                                                                                
Daftar pustaka
  1. Berutu,Irwanto,M.Th,” Diktat Etika Kristen I”,Medan: STT Paulus
  2. Balchin,john,dkk, “ Intisari Alkitab Perjanjian Lama”, Jakarta:Persekutuan Pembaca Alkitab,2000.







-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar