Prinsip kasih dalam
kitab Hosea adalah
1. Kasih
Allah itu tetap
·
Di masa lalu Allah
telah memberkati dan memelihara bangsa Israel
( 2:15;11:1;13:4-5)
·
Dewasa ini Allah rindu untuk memulihkan Israel
(7:1;11:8-9)
·
Di masa yang akan
datang,oleh karena kasih Allah yang besar,dan hanya karena itu saja ada harapan untuk keselamatan
( 11:10,11;14:4-9)
2. Kasih
Allah menuntut
·
Allah itu kudus
(2:19-20) dan jika mereka ingin menjadi umat-Nya ,maka Israel juga harus
menjalani hidup yang kudus. Hubungan dengan Allah hanya dapat terjalin atas
dasar persyaratan-Nya dan syarat-syarat
ini adalah bahwa umat-Nya harus memberikan pelayanan yang ekslusif
kepadaNya dan hidup dalam kebenaran
(4:7-10;5:4,11:5-7)
3. Kasih
Allah harus disertai pertobatan
·
Memutuskan iman kepada
Allah sama seriusnya dengan perzinahan dalam perkawinan (1:2;2:1-5). Hosea
membawa Gomer kembali (3:1-5), tapi demi kepentingan Gomer,hubungan yang lama
tidak dapat dipulihkan dengan sempurna tanpa pertobatan. Demikian pula dengan
Israel. Kasih Allah kepada mereka berarti bahwa dosa-dosa mereka pun harus
dibereskan, tidak diabaikan.Allah rindu untuk mengampuni mereka, tetapi harus
ada pertobatan terlebih dahulu.
4. Kasih
setia manusia cepat berlalu tapi kasih setia Allah kekal
·
Pertobatan bukanlah
suatu hal yang mudah atau dangkal. Pertobatan harus disaksikan,bukan dengan
hanya memamerkan sikap beragama yang diperbaharui,tetapi dengan kehidupan yang
baru (6:1-4)
·
Pengorbanan tanpa
penyerahan,ketaatan dan kasih setia sungguh tidak dapat diterima Allah (6:6)
5. Kasih
Tuhan mengalahkan kedegilan orang Israel (pasal 11 )
·
Kasih Allah begitu
besar kepada bangsa Israel yang telah menghianati kasih Allah
Prinsip kasih dalam kitab Yunus
1.
Kasih itu murah hati
dan penuh belas kasihan
·
Allah juga bermurah
hati dan penuh belas kasihan ,memelihara umat Allah bahkan hewan sekalipun di
samping Allah secara istimewa menjadi Allah bangsa Israel (
2:8,9;3:9,10;4:2,10,12)
2.
Kasih itu tidak melihat
rupa
·
Baik para pelaut maupun
orang Niniwe yang sudah bertobat,mereka lebih bijaksana daripada sang nabi.
Pandangan mereka tentang apa yang benar dan kesiapan mereka menanggapi pesan
Allah membuat kita tercengang . Namun Yunus tidak menganggap mereka, karena
mereka bukan orang Israel (1:13,14,16;3:5-9)
3.
Kasih itu tidak hanya
dibibir saja
·
Seperti Yunus,kita juga
sering siap untuk mengakui iman kita kepada Allah tanpa kesiapan untuk melihat
apa arti semua itu. Manusia juga seringkali sengaja berlaku tidak taat. Kita
juga bisa berpikiran tidak logis seperti seseorang yang seseorang yang mencoba
melarikan diri dari Yang Maha Kuasa. Lebih buruk lagi, kita juga bisa bersikap
keras dan tidak berperasaan terhadap orang lain, bahkan pada waktu kita
mengatakan bahwa kita mengenal kemurahan dan belas kasihan Allah.
4.
Kasih itu tidak egois
·
Mungkin saja alasan
mengapa Yunus menghendaki jatuhnya penghakiman adalah agar reputasinya sebagai
nabi tidak menjadi rusak.Seperti Yunus, kita juga dapat menjadi kesal karena
hanya perkara-perkara kecil yang tidak berguna, kita tidak merasa prihatin
kepada orang lain.
5.
Kasih Allah itu memelihara
kita semua
·
Allah memperdulikan
semua orang,bukan hanya karena Allah
bermaksud menghakimi mereka. Tetapi Ia sungguh-sungguh mengasihi apa yang telah
diciptakan-Nya. Ini tidak berarti bahwa semua orang mendapat kesempatan untuk memperbaiki
hubungannya dengan Dia. Jika kita bersatu dengan Dia, maka ini berarti
kesaksian dan pengutusan,di samping memberikan pelayanan sederhana kepada
orang-orang yang bukan Kristen
6.
Kasih Allah memberikan
kesempatan kedua
·
Allah memberi Yunus
kesempatan kedua untuk memenuhi tugas pengutusannya. Sementara kita tidak boleh
mempermainkan Allah dan menganggap enteng kemurahan-Nya, kita tahu bahwa Ia
sering memperlakukan kita seperti apa yang dilakukanNya terhadap Yunus.
Hal-hal yang dapat saya aplikasi dalam Etika I
Banyak hal yang saya dapat
aplikasikan kehidupan nyata dari pelajaran Etika I. Dimana kita ketahui etika I
itu mempelajari mengenai bagaimana seseorang harus bersikap seharusnya menurut
pandangan Alkitab dan masyarakat. Etika juga memberikan batasan dalam bertindak
dan bertingkah laku. Supaya kita dapat diterima baik dalam masyarakat. Apalagi
saya secara pribadi telah menjadi seorang di dalam theologia. Sehingga saya
harus mampu bertindak dan bertingkah laku sebagai seorang pengajar Kristen yang
beretika sesuai dengan ilmu yang telah saya dapat dalam pelajaran Etika 1.
Seseorang yang juga telah mempelajari Etika juga harus
mampu menghidupi tanggung jawab dalam kebebasannya bertindak tanduk. Karena
dengan bertanggung jawab terhadap kebebasan kita saya pribadi merasa bisa
menguasai diri , yang tidak ditaklukkan oleh perasaan dan emosi-emosinya, serta
sanggup mencapai tujuan yang saya rasa penting.
Etika juga mempelajari mengenai suara hati dan dapat juga
membedakan suara hati dengan suara Allah. Suara hati membuat saya sadar bahwa saya selalu berhak untuk mengambil sikap
sendiri,dan bahwa kewajiban untuk taat terhadap perbagai otoritas dalam
masyarakat. Segala keputusan yang saya ambil harus saya pertanggungjawabkan
terhadap suara hati. Saya juga harus dapat mendidik suara hati saya dengan mau
belajar, mau mengerti seluk-beluk masalah yang saya hadapi dan memahami
pertimbangan etis yang tepat.
Dalam pelajaran etika 1 juga mempelajari mengenai etika
normative yaitu tolak ukur pertanggung jawaban moral. Saya jadi mengerti bahwa
setiap dari hasil perbutan saya harus saya pertanggung jawabkan secara moral.
Jadi dalam bertindak saya harus lebih berhati-hati mengingat bagaimana dampak
yang akan ditimbulkan oleh kelakuan saya tersebut positif kah atau negative.
Daftar pustaka
- Berutu,Irwanto,M.Th,”
Diktat Etika Kristen I”,Medan: STT Paulus
- Balchin,john,dkk,
“ Intisari Alkitab Perjanjian Lama”, Jakarta:Persekutuan Pembaca
Alkitab,2000.
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar